Tampilkan postingan dengan label Tutorial Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan
Fungsi dan Cara Kerja bandwidth dalam Jaringan

Fungsi dan Cara Kerja bandwidth dalam Jaringan

Pengertian Bandwidth Dalam Jaringan Komputer

Apa itu bandwidth? Jika kita seorang yang baru mengenal IT pasti akan sangat asing dengan istilah ini, kadang orang juga menanyakan kenapa internetnya bisa lambat atau mungkin koneksi internet disana lebih cepat, dan lain sebagainya. jawabanya adlah karena banwidth. Bandwidth merupakan perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik (bps) yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Maka bisa diartikan pula semakin besar bandwidth dalam jaringan tersebut maka bisa dipastikan akses internet akan lebih cepat.


Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Repeater Dalam Jaringan Komputer

Fungsi Bandwidth Dalam Jaringan

Ada banyak fungsi dari bandwidth dalam jaringan komputer selain hanya sebagai perhitungan konsumsi transfer data. berikut adalah beberapa fungsi dari Bandwidth dalam jaringan:

1. Bandwidth Sebagai media Pengiriman Paket Data
Saat kita menggunakan kabel LAN atau jaringan nirkabel bandwidth akan bekerja sebagai jalur penghubung yang menghubungkan proses transfer data.

2. Bandwidth Sebagai Pembatas Kecepatan Transfer
Administrator jaringan menggunakan bandwitdh untuk membatasi kecepatan tarnsfer data sehingga dapat menghindari tindak pencurian.

3. Bandwidth Sebagai Pembatas Kecepatan Pengiriman Data
Selain sebagai pembatas kecepatan transfer bandwdth juga bisa digunakan untuk membatasi kecepatan pengiriman paket data sehingga jika kita hanya dibatasi 2 GB maka ketika kita akan mengirimkan paket data yang melebihi batas yang ditentukan maka pengiriman paket tidak bisa dilanjutkan

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Topologi Hibrid

Cara Kerja Bandwidth Dalam Jaringan

Bandwidth merupakan bagian yang paling penting dalam pengiriman paket data dalam jaringan, karena semua aktifitas pengiriman baik transfer maupu pengiriman data dapat bekerja karena ada komponen ini. Untuk mengetahui cara kerja dari bandwidth maka cara kerja dari bandwidth adalah sebagaimana fungis dari bandwidth sehingga jika bandwidth sebagai pembatas pengiriman paket data maka bandwidth akan membatasi kapasitas maksimal pengiriman paket data dalam jaringan.

Kapasitas bandwidth jaringan komunikasi dapat mempengaruhi kinerja jaringan tersebut, apakah cepat atau lambat. Namun, tentu saja masih ada faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya latency, packet loss, dan lain-lain. Ketika kita terhubung dengan suatu jaringan, umumnya ada batasan volume akses yang ditetapkan. Semakin besar bandwidth yang ditetapkan maka jumlah kapasitas data yang dapat ditransfer pun akan semakin besar.

Pengertian dan Fungsi Repeater pada Jaringan Komputer

Pengertian dan Fungsi Repeater pada Jaringan Komputer

Pengertian Repeater Dalam Jaringan Komputer

Repeater atau lebih kita kenal dengan penguat sinyal adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi paket data dalam jaringan kemudian menguatkan kembali sinyal tersebut sehingga jangkauan sinyal menjadi lebih luas.

Repeater biasanya digunakan untuk membangun jaringan LAN yang memiliki jarak jangkauan yang lebih luas sehingga untuk menghubungkan area satu dengan area yang lain yang memiliki jarak yang sangat jauh maka diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal. Tanpa Repeater maka paket data yang dikirim dalam jaringan tidak akan bisa sampai ke tujuan. Repeater akan pada umumnya akan menerima sinyal dari user yang mengirimkan paket data kemudian menguatkan kembali sinyal tersebut untuk disampaikan ke host tujuan yang memiliki sinyal identik dengan sinyal awal tetapi dengan cara yang berbeda dengan kata lain repeater memancarkan kembali sinyal tersebut dalam frekuensi yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.

Baca Juga: Kelebihan dan kelemahan Toplogi Hybrid

Oleh karena fungsi utamanya, yaitu untuk memperluas jangkauan jaringan wifi, maka repeater ini sering juga disebut sebagai wifi extender. Selain itu karena juga berfungsi sebagai penguat sinyal, maka terkadang orang dan teknisi jaringan juga sering menyebut repeater sebagai wifi booster.


Baca Juga: Pengertian dan Karakteristik Jaringan Hybrid

Fungsi Repeater Dalam Jaringan Komputer

Fungsi Repeater adalah untuk memperluas jangkauan jaringan komputer. Karena pada dasarnya repeater ini akan menerima dan meneruskan sekaligus menguatkan sinyal dari sinyal asal sehingga jarak jangkauan sinyal tersebut menjadi lebih luas.

Kelebihan dan Kelemahan Topologi Hybrid

Kelebihan dan Kelemahan Topologi Hybrid

Setiap perkembangan teknologi tentu akan mempunyai dampak masing-masing sehingga tentunya setiap perkembangan teknologi memiliki kelebihan atau keunggulan agar teknologi tersebut mampu membuat kinerja menjadi lebih efisien.

Akan tetapi tentunya setiap perkembangan teknologi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tentu saja ini juga berlaku pada teknologi hybrid, meskipun teknologi hybrid ini gabungan antara 2 topologi yang berbeda sehingga tentunya dari gabungan 2 teknologi tersebut akan lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan.


Baca Juga:Pengertian dan Karakteristik Topologi Hybrid

Kelebihan Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan gabungan dari 2 topologi jaringan yang berbeda, sebagai contoh adalah gabungan antara topologi bus dan topologi star. tentunya dari masing-masing topologi dasar akan memiliki beberapa kelebihan. berikut adalah kelebihan topologi Hybrid

  1. Dengan topologi hybrid tentunya kita bisa menggabungkan 2 topologi yang berbeda sehingga untuk membangun jaringan yang lebih luas kita tidak perlu untuk membongkar jaringan yang sudah ada tetapi kita tinggal menggabungkan saja.
  2. Topologi hybrid Lebih Fleksibel dan efisien, tentu saja topologi ini dapat diterapkan pada lingkungan topologi yang berbeda.
  3. Topologi Hybrid dapat dilakukan Custom Jaringan sehingga cara pengeturan jaringan dapat disesuaikan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.
  4. Aliran data dapat bekerja secara maksimal meskipun menggunakan dengan menggabungkan 2 topologi jaringan yang berbeda.
  5. Membudahkan untuk menambah node atau perangkat jaringan yang baru.
  6. Apabila terjadi kerusakan pada link jaringan maka jaringan yang lain tidak akan terganggu.
  7. Kecepatan jaringan lebih konsisten karena tentunya merupakan gabungan dari kelebihan dari topologi pembawa.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Firewall Pada Jaringan Komputer

Kekurangan Topologi Hybrid

Meskipun memiliki banyak sekali kelebihan tetapi tentunya topologi hybrid juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya

  1. Pengelolaan jaringan lebih sulit, karena selain teknisi jaringan harus memiliki kemampuan lebih untuk menganalisa kerusakan pada 2 topologi yang berbeda.
  2. Biaya untuk membangun topologi jaringan ini lebih mahal karena tentunya membutuhkan banyak perangkat yang digunakan untuk menghubungkan 2 topologi jaringan berbeda.
  3. Biaya perawatan juga lebih mahal.
  4. Instalasi dan Konfigurasi jaringan sangat rumit sebab pasti ada minimal 2 topologi jaringan yang berbeda.  

Pengertian dan Karakteristik Topologi Jaringan Hybrid

Pengertian dan Karakteristik Topologi Jaringan Hybrid

Pengertian Topologi Jaringan Hybrid

Topologi hybrid merupakan topologi lanjutan dari topologi-topologi yang sudah ada sebelumnya. Sebelumnya mungkin kita sudah mengenal beberapa topologi dalam jaringan komputer seperti topologi bus, topologi star, topologi ring dan topologi-topologi yang lain. AKan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi ini ada beberapa topologi lanjutan dari topologi-topologi tersebut. Sebenarnya topologi lanjutan ini biasanya penggabungan dari beberapa topologi jaringan.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa Topologi Hybrid adalah gabungan dari dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda, seperti halnya topologi ring digabungkan dengan topologi jaringan star sehingga akan terbentuk topologi model baru.

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Cloud Computing

Akan tetapi jika penggabungan model topologi tersebut masih sama karakteristiknya maka topologi tersebut tidak bisa dikatakan topologi hybrid. Sebagai contoh jika kita menggabungkan antara topologi star dengan topologi star maka topologi tersebut tidak bisa disebut topologi hybrid tetapi topologi tetap topologi jaringan star.

Jadi sebagai kesimpulanya bahwa bisa disebut sebagai topologi hybrid apabila terbentuk dari 2 topologi jaringan atau lebih yang berbeda. misalkan topologi jaringan bus dengan topologi ring, topologi star dengan topologi ring dan lain sebagainya.


Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Firewall pada Jaringan Komputer

Karakteristik Topologi Hybrid

Pada dasarnya topologi jaringan hybrid tidak memiliki karakteristik tertentu seperti pada topologi bus, topologi ring dan topologi star karena topologi hybrd hanya merupakan gabungan dari topologi-topologi tertentu sehingga topologi hybrid akan tetap membawa karakteristik dari topologi dasar yang membangun topologi hybrid. Sebagai contoh jika topologi hybrid tersebut merupakan gabungan dari topologi bus dan topologi star maka karakteristik yang ada pada topologi tersebut adalah karakteristik dari topologi bus dan karakteristik topologi star

Pengertian dan Fungsi Firewall pada Jaringan Komputer

Pengertian dan Fungsi Firewall pada Jaringan Komputer

Pengertian Firewall pada Jaringan Komputer

Firewall adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mencegah akses yang tidak dikenali ke dalam jaringan pribadi. Diera perkembangan jaringan komputer yang semakin maju maka pokok permasalahan yang paling sering terjadi adalah maraknya pencurian data oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kebanyakan dari mereka mengincar data pribadi dari pemilik akun untuk dijual atau dipergunakan tidak sebagaimana mestinya.

Firewall sendiri bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak, ataupun kompbinasi dari perangkat lunak dan perangkat keras. Firewall akan bekerja jika ada akses tak dikenali yang masuk ke dalam sistem sehingga apabila ada orang yang berusaha untuk masuk secara paksa maka akan diblokir oleh firewall. Sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan yang bergerang di bidang IT Support yang menyediakan firewall untuk sistem keamanan kita.


Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Cloud Computing

Fungsi Firewall Pada Jaringan Komputer

Pada dasarnya firewall berfungsi untuk melindungi jaringan komputer dari akses yang tidak dikenali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah poin-poin fungsi dari firewall pada jaringan komputer

1. Berfungsi Sebagai Pos Keamanan Jaringan
Seperti halnya sebuah pos keamanan maka setiap lalu lintas yang masuk ke dalam sistem akan dilakukan pemeriksaan oleh firewall dan manganalisanya apakah paket data tersebut boleh lewat atau tidak.

2. Berfungsi mencegah kebocoran data
Firewall kebanyakan akan dipasang pada File Transfer Protocol (FTP), sehingga setiap lalu-lintas data dalam jaringan dapat dikendalikan oleh firewall.

3. Berfungsi Untuk Mencatat Aktifitas Pengguna
Setiap kali ada pengguna yang akan mengakses data, pengguna jaringan akan melalui firewall yang kemudian firewall tersebut akan melakukan pencatatan akses masuk sebagai dokumentasi (log files) yang di kemudian hari bisa dibuka catatannya untuk mengembangkan sistem keamanan. Firewall mampu mengakses data log sekaligus menyediakan statistik mengenai penggunaan jaringan.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Cloud Computing

4. Memodifikasi Paket Data yang Datang
NAT atau Network Address Translation digunakan untuk menyembunyikan sebuah IP adress, sehingga membuat user mampu mengakses internet tanpa IP adress publik, yang sering juga disebut dengan istilah IP masquerading.

5. Mencegah Modifikasi Data Pihak Lain
Firewall akan memberikan keamanan pada sistem untuk mencegah modifikasi data.

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) merupakan sebuah jenis dari sistem operasi komputer yang ditujukan khusus untuk menangani jaringan jaringan komputer sehingga komputer server mampu melayani komputer-komputer client dengan sangat baik. Umumnya, sistem operasi jaringan ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna di dalam jaringan komputer, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.


Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

Fungsi utama dari sistem operasi jaringan adalah sebagai pengelola sumber daya jaringan dan memberikan layanan terhadap komputer client. Adapun beberapa karakteristik dari sistem operasi jaringan adalah sebagai berikut:

a. Pusat kendali sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan akan terinstal pada komputer server yang memungkinkan untuk dapat melakukan kendali terhadap sumber daya dalam jaringan.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

b. Akses aman ke sebuah jaringan
Sistem operasi jaringan merupakan akses aman ke sebuat jaringan karena sistem operasi jaringan akan dibekali dengan sistem security yang lebih baik dibandingkan dengan sistem operasi biasa.

c. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
Sistem operasi jaringan mampu melakukan remote terhadap user dalam jaringan. sehingga memudahkan teknisi untuk dapat melakukan remote komputer client.

Baca Juga: Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

d. Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet)
Dengan adanya sistem operasi jaringan memungkin kita untuk bisa menghubungkan komputer-komputer client agar dapat terhubung ke internet. selain itu kita juga bisa mengontrol user mana saja yang bisa terhubung ke jaringan internet.

e. Back up data dan memastikan data tersebut tersedia
Sistem operasi jaringan dapat melakukan backup data dan memastikan data tersebut ada.


Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) merupakan sebuah jenis sistem operasi komputer yang ditujukan khusus untuk menangani jaringan jaringan komputer baik itu untuk mengadministrasi jaringan dan memanage jaringan komputer agar jaringan komputer dapat tertata. Umumnya, sistem operasi jaringan ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna di dalam jaringan komputer, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.


Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Ada banyak fungsi dari sistem operasi jaringan dan tentunya sesuai dengan namanya sistem operasi jaringan lebih banyak berfungsi untuk mengadministrasi jaringan komputer dan melakukan layanan terhadap komputer client. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari jaringan komputer

a. Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
Dengan bantuan sistem operasi jaringan memudahkan untuk bisa menghubungkan sejumlah komputer dan melakukan administrasi guna melakukan kontrol terhadap jaringan

Baca Juga: Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

b. Mengelola sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk dapat mengelola sumber daya dalam jaringan sehingga baik perangkat dan sistem dapat di gunakan secara bersama sama untuk melayani komputer komputer client.

c. Menyediakan layanan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk memberikan layanan kepada komputer-komputer client. Adapun layanan jaringan tersebut seperti DHCP, DNS, FTP, NTP dan lain-lain

d. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
Didalam sebuah jaringan komputer tentunya akan sangat rentan sekali adanya virus yang menyebar. Untuk itu peran dari sistem operasi jaringan dapat menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user

e. Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk menambah jumlah komputer clinet ataupunn sumber daya lain dalam jaringan.

f. Memonitor status dan fungsi elemen � elemen jaringan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan kita untuk dapat dengan mudah melakukan kontrol dan monitoris daringan. Selain itu juga memudahkan kita dalam melakukan monitor terhadap elemen jaringan.

g. Distribusi program dan update software ke client
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk dapat melakukan ditribusi aplikasi dan program ke komputer client serta dalam melakukan update software ke client

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan VLAN pada Jaringan Komputer

h. Menggunakan kemampuan server secara efisien
Sistem operasi jaringan akan memanfaatkan sumber daya perangkat server secara efisien untuk melayani komputer client

i. Menyediakan tolerasi kesalahan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan untuk menyediakan toleransi kesalahan.

Jenis Sistem Operasi jaringan berdasarkan layanan (Interface)

Jenis Sistem Operasi jaringan berdasarkan layanan (Interface)

Sistem operasi jaringan memang memiliki peranan vital pada sebuah jaringan, dimana sistem operasi jaringan sebagai pengontrol dan melakukan administrasi terhadap jaringan komputer. Dengan ada sistem operasi jaringan semua komputer client akan mendapatkan fasilitas dan layanan yang diberikan oleh server.

Sistem operasi jaringan memiliki perkembangan yang sangat pesat, banyak pula komunitas-komunitas yang mengembangkan sistem operasi tersebut sehingga sistem operasi jaringan menjadi sangat baik baik dari segi layanan maupun keamanan. Sistem operasi jaringan memiliki memiliki beberapa jenis berdasarkan layanan dan interfacenya. Berikut adalah jenis-jenis sistem operasi jaringan berdasarkan layanan dan interfacenya


Jenis-jenis Sistem Operasi Jaringan Berdasarkan Interfacenya

a. Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface) merupakan Sistem operasi komputer yang dalam proses Instalasi dan adminitrasinya, user tidak perlu menghafal sintax � sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. karena siste operasi tersebut sudah berbasis grafis sehingga memudahkan dalam penggunaanya. Kebanyakan jenis sistem operasi ini adalah sistem oprasi dari keluarga microsoft yang memang mengedepankan tampilan grafis yang mudah dipahami sebagai adalanya. Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI: Linux Redhat, Windows NT 3.51, Windows 2000 (NT 5.0), Windows Server 2003, Windows XP, Microsoft MS-NET, Microsoft LAN Manager, Novell NetWare.

Baca Juga: Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

b. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text/CLI (Command Line Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text (Command Line Interface) merupakan sistem operasi yang proses instalasi dan penggunaanya, user diharapkan untuk menghafal perintah DOS atau perintah dasar linux yang digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi. Setiap akan melakukan instalasi paket maka kita akan mengetikan perintah untuk bisa menginstall paket tersebut. Berikut adalah contoh Sistem Operasi Jaringan berbasis text: Linux Debian, Linux Suse, Sun Solaris, Linux Mandrake, Knoppix, MacOS. UNIX, Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Demikian ulasan kami tentang Jenis-jenis sistem operasi jaringan berdasarkan layanan (interface) dimana dapat disimpulkan bahwa ada 2 jenis sistem operasi yang Sitem operasi berbasis GUI dan sistem operasi berbasis CLI.